Penduduk dan Tenaga Kerja
Sasaran utama pembangunan sebagaimana tertuang dalam GBHN adalah
mewujudkan kesejahteraan penduduk. Pembangunan yang dilaksanakan adalah
dalam rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya dari seluruh masyarakat
Indonesia. Salah satu masalah sosial yang perlu diperhatikan dalam proses
pembangunan adalah masalah kependudukan yang mencakup antara lain jumlah,
komposisi dan penyebaran penduduk, serta masalah kualitas penduduk sebagai
pendukung pembangunan. Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi modal
pembangunan apabila kualitasnya baik. Namun sebaliknya, dapat juga menjadi
beban pembangunan apabila kualitasnya rendah. Peningkatan jumlah penduduk
yang tinggi menuntut penyediaan lapangan kerja dan fasilitas-fasilitas sosial,
misalnya perumahan, kesehatan dan pendidikan.
Untuk itu Pemerintah telah melaksanakan berbagai usaha dalam rangka
memecahkan masalah tersebut. Usaha-usaha tersebut antara lain program KB
untuk menghambat laju pertumbuhan penduduk, program transmigrasi yang
mengarah pada pemerataan penyebaran penduduk, wajib belajar 9 tahun serta
program-program lainnya. Selain itu dengan mulai diberlakukannya otonomi
daerah, maka daerah mempunyai kewenangan untuk mengatur daerahnya. Dalam
arti program mana yang di utamakan untuk dapat mewujudkan kesejahteraan
penduduk tersebut.
Penduduk kecamatan Ngunut menurut hasil Proyeksi penduduk hasil
Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk akhir tahun 2015 mengalami kenaikan
sebesar 0.61 persen dibanding akhir tahun 2014, yaitu dari 77.259 jiwa menjadi
77.740 jiwa di tahun 2015, yang terbagi atas laki-laki 37.342 jiwa dan perempuan 40.398
jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk rata-rata 2.062
2
jiwa/km . Memang belum terjadi pemerataan penduduk di Kecamatan Ngunut
Hal ini bisa dilihat adanya kesenjangan tingkat kepadatan penduduk antar
kecamatan. Di satu sisi ada yang tingkat kepadatannya di atas 4.600 jiwa/km 2
namun di sisi lain ada yang kurang dari 2.000 jiwa/km 2 .
Ditinjau dari sumber penghasilan utama rumah tangga, ternyata di
Kecamatan Ngunut yang terbesar adalah sector pertanian hal ini dikarenakan
dilihat dari luas lahan sawah dan tanah kering yang mash memungkinkan untuk
bercocok tanam, juga sulitnya mencari pekerjaan di sektor formal.